Menjadi Anggota RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia)
News, RAPI, Utama 11.32
Jakarta, 30 Juni 2008. Sejalan dengan mengikuti hobi touring motor, salah satu perlengkapan pendukung yang sangat dibutuhkan adalah menggunakan Radio Komunikasi (disingkat Rakom) antara lain memakai radio HT (handy transceiver) atau perangkat Rig. Setelah beberapa kali mengikuti touring ternyata fungsi HT ini sangat membantu dalam berkomunikasi.
Baik itu komunimkasi diantara para peserta, petugas touring maupun komunikasi dengan panitia sebuah event, atau juga perhelatan komunitas yang melibatkan tamu sampai ratusan. sebagai contoh, sebuah event touring dalam satu kelompok (konvoi) dengan jumlah peserta 8 orang s/d 10 bikers. Disaat melakukan perjalanan, para petugas touring yang bertanggung jawab antara lain Captain Road, VO dan Sweeper dan setidaknya mereka sudah dibekali atau diperlengkapi dengan perangkat HT.
Begitu perjalanan berlangsung, maka para petugas ini akan dapat saling berkomunikasi dengan mudah dan tidak perlu lagi main klakson, berteriak-teriak, saling kejar-kejaran. Sebaliknya perjalanan pun akan menjadi lebih aman, lebih terkendali, lebih terkoordinasi dengan baik dan semuanya akan jadi lebih mudah hanya dengan alat Rakom.
Menggunakan perangkat Rakom tidak se-enaknya begitu saja, kita tidak hanya main beli HT atau saling pinjam dengan teman dan langsung dipakai. Namun, hal yang perlu diingat sebagai warga negara yang tertib pada aturan bahwa penggunaan Rakom sudah ada prosedurnya, karena penggunaan “pita frekuensi” sudah diatur oleh pemerintah melalui UU yang berlaku.
Atas kesadaran sendiri, maka saya pun memilih bergabung dengan organisasi RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) untuk kelancaran saya dalam berkomunikasi di udara, baik hal itu digunakan untuk kegiatan touring, kegiatan sosial, bahkan sampai pada kegiatan-kegiatan darurat a.l. SAR (Search and Rescue).
Sebagai langkah awal maka saya pun menghubungi rekan yang sudah lebih dulu menjadi anggota RAPI, yaitu bro Marko pemilik call-sign RAPI JZ10-HFE.
Bertanya kepada teman yang sudah lebih dulu menjadi anggota akan sangat membantu sekali. Kita akan jadi lebih mudah melakukan akses, bahkan kita bisa belajar dari pengalaman teman, katakanlah sharing, sekaligus berbagi informasi.
Berdasarkan informasi dan pengalaman saya sendiri, ternyata untuk menjadi anggota RAPI sangat mudah sekali, pertama memiliki KTP, kedua mencari teman yang sudah memiliki call-sign RAPI (masih aktif), ketiga menghubungi pengurus lokal RAPI sesuai dengan kelurahan/kecamatan KTP, ke-empat menghubungi pengurus wilayah RAPI sesuai dengan wilayah pemerintahan yang disebutkan di KTP.
Sebelum mengurus administrasi RAPI setidaknya perangkat Rakom yang dikendaki sudah dimiliki.
Untuk jenis dan perangkat ini Rakom ada banyak ragam dan model, tetapi yang pasti tanyakan saja kepada teman-teman yang sudah lebih dulu menjadi anggota RAPI, dijamin seorang teman secara sukarela akan membantu memberikan penjelasan bahkan mengantarkan ke toko Rakom yang sudah dikenal.
Pembelian barang bekas (second hand) harus lebih hati-hati dan sebaiknya kita saling menanyakan (cross-check) kepada teman yang lain.
Inilah beberapa dokumen persyaratan menjadi anggota RAPI a.l. fotokopi KTP, pas foto ukuran 2×3 sebanyak 10 lembar, memiliki SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), mengisi Formulir Pendaftaran RAPI, mengikuti Bimbingan Organisasi (BO) RAPI dan membayar sekitar Rp350,000.-.
Untuk aspek teknis bagaimana memasang Rakom di motor serta berbagai aktifitas rekan-rekan RAPI dapat dilihat melalui melalui website RAPI RIDERS, atau juga website RAPI Indonesia. Untuk forum komunikasi Rakom juga dapat diakses melalui website Komunitas Honda-Tiger Indonesia.
Dibawah ini ada beberapa cuplikan foto pada saat saya mengikuti Bimbingan Organisai RAPI Wilayah Jakarta Barat, kemudian foto saat bersalaman dengan sesepuh RAPI, Bapak H. Eddie M. Nalapraya JZ09AAA, dan berikutnya adalah foto stasiun radio (Home Base Station) dengan perangkat sederhana ditunjang dengan 2 buah antena merek lokal.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :