PENDAHULU YANG BERJASA

AMATIR RADIO YANG PERTAMA

Guglielmo Marconi
Sejarah menyebutkan bahwa pemancar radio merupakan rangkaian penemuan dari banyak ilmuwan, diantaranya Hertz, Maxwell dan Faraday. Namun disepakati bahwa  GUGLIELMO MARCONI yang berhasil mewujudkannya. Marconi mulai melakukan ekperimen tahun 1890, menggunakan pemancar spark-gap yang ternyata bisa menghasilkan gelombang elektromagnetik. 
Pemancar spark-gap


 Pemancar pertamanya terdiri dari kumparan induksi yang dihubungkan pada baterai dan kawat antena, dengan celah percikan di atasnya. 

Pada tahun 1895 pemancar Marconi berhasil melakukan transmisi hingga jarak satu-seperempat mil.  





Marconi dengan Stasiun Radionya


Tahun 1901, Marconi membuktikan pancarannya mampu menyeberangi lautan Atlantik antara Inggris dan Canada.   

Marconi menerima lisensi pertamanya dari pemerintah Inggris dengan callsign 1MT, dan mendirikan stasiun radio experimental di Writtle, Essex, Inggris.
Atas penemuan hebatnya itu Marconi menerima penghargaan Nobel tahun 1909.

Meskipun berhasil menemukan dan menciptakan pesawat radio, Marconi selalu merendah dan mengatakan bahwa dirinya  hanyalah seorang Amatir. Sikap ini dipertahankan sampai akhir hayatnya, maka Marconi menjadi amatir radio pertama di dunia. Hingga kini setiap operator radio yang cakap selalu disebut sebagai “marconist”.



KODE MORSE

Samuel F.B. Morse
Kode Morse merupakan salah satu jenis komunikasi jarak jauh yang paling tua. Samuel F.B. Morse menciptakan kode alfabet khusus untuk digunakan pada telegrafi. Uji coba telegraf listriknya dimulai tahun 1835. Pada tahun 1843 Morse mulai membangun jaringan kawat yang menghubungkan Washington DC dan Baltimore. Pesan pertama telegrafnya dikirimkan pada tanggal 24 Mei 1844, yang berbunyi "What hath God wrought".

Bagi Amatir Radio, komunikasi telegrafi menggunakan kode morse merupakan cara yang paling efisien. Secara teknis dengan daya yang sangat kecil, telegrafi morse mampu mencapai jarak komunikasi yang lebih jauh. Dalam kondisi operasi radio yang paling buruk sekalipun dimana komunikasi telefoni dan digital sulit dilakukan, seringkali morse mampu menembusnya.
 
Sandi-sandi dalam kode morse merupakan bahasa dunia sehingga komunikasi antar bangsapun lebih mudah dilakukan. Sandi yang sangat berguna dalam penyelamatan jiwa manusia adalah "SOS", singkatan dari save our soul.
 
Menggunakan kode morse ternyata sangat mengasyikan. Banyak diantara teman-teman Amatir Radio yang mencoba belajar kode morse, lalu menjadi kecanduan. Selain itu menggunakan kode morse diyakini dapat memperkuat daya ingat, melatih kesabaran dan disiplin. Bahkan tidak sedikit yang percaya bahwa kode morse bisa memperpanjang umur penggunanya.
 

STASIUN RADIO MALABAR

Stasiun Radio Malabar
Bandung Selatan merupakan tonggak sejarah radio di Indonesia. Pada 5 Mei 1923 dirintis oleh Dr. Ir. G.J. de Groot dibangunlah stasiun pemancar radio tepatnya di kawasan Gunung Puntang yang yang terletak di kaki Pegunungan Malabar. 
Dr. Ir. C.J. De Groot
Dijkstra di laboratorium radionya
Pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Klaas Dijkstra dari Technische Hogeschool Delft,  pemancar berkekuatan 2,5 Megawatt bekerja pada frekuensi 49.2kHz. 

Pemancar ini menggunakan teknologi arc (poulsen type) transmitter, yaitu busur listrik untuk membangkitkan arus searah listrik menjadi  frekuensi radio alternating current. Cara ini mampu menghasilkan gelombang pembawa yang terkendali, dan inilah teknologi radio pertama yang bisa digunakan untuk mengirimkan suara (modulasi amplitudo). 
Unit pemancar stasiun radio Malabar
berg-antenna










 

Radio Malabar merupakan stasiun pemancar radio berdaya terbesar yang pernah ada di muka bumi, dengan “berg antenna” sepanjang 2 kilometer terbentang diantara gunung Malabar dan gunung Halimun, membuatnya sangat fenomenal dan legendaris.
Radio Dorf (kampung radio)

Di  kawasan ini dahulunya  juga terdapat Kampung radio (radio dorf) yang dihuni oleh awak stasiun radio dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti lapangan tenis, kolam renang, pertokoan dan bioskop. 

Adapun para pejabat yang menempati rumah dinas saat itu diantaranya Mr.Han Moo Key, Mr.Nelan, Mr.Vallaken, Mr.Bickman, Mr.Hodskey, Ir. Ong Keh Kong dan tiga orang putra bangsa yaitu Djukanda, Sudjono dan Sopandi.

 Stasiun radio Malabar merupakan bagian dari Gouvernements Post, Telegraaf en Telefoondienst in Nederlandsch Indie, yang membuka jalur komunikasi antara 2 negeri berjarak 12.000 kilometer ini. Disinilah titik awal masuknya komunikasi radio di Indonesia.


NIVIRA organisasi amatir radio zaman Hindia Belanda
Walaupun stasiun radio Malabar bukanlah stasiun radio amatir, tetapi harus diakui bahwa Dr. Ir. de Groot yang memperkenalkan kegiatan Radio Amatir di Hindia Belanda. De Groot yang pada saat itu menjadi Kepala Dinas PTT di Bandung, pada tahun 1925 sudah melakukan komunikasi radio amatir dengan Prof. Dr. Ir. Komans di Netherland (Negeri Belanda) menggunakan gelombang pendek. Diketahui pula bahwa de Groot sudah menyenangi radio dan menjadi Amatir Radio sejak berusia 15 tahun. 

QSLcard Ir.Ong Keh Kong-PK1OG, 1930










Karena de Groot lah, banyak pegawai Dinas PTT kemudian menjadi Amatir Radio. Diantaranya Ir. Ong Keh Kong, PK1OG, salah seorang pejabat di Stasiun Radio Malabar.

Pada tahun 1930 berdirilah NIVIRA (Netherlandsch Indische Vereniging Radio Amateur), yang menjadi Organisasi Amatir Radio pertama di tanah air kita. Bahkan pada saat itu NIVIRA sudah terdaftar di IARU (International Amateur Radio Union).



JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :



Dikirim oleh Unknown pada 13.18. dan Dikategorikan pada , , , . Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas

0 komentar untuk PENDAHULU YANG BERJASA

Posting Komentar
Pulau Seribu

.

2010 Lintas Amatir. All Rights Reserved. - Designed by Lintas Amatir